“Sekolah tinggi-tinggi untuk mendapatkan pekerjaan terhormat". Ya, Kata-kata itu sering
kita jumpai di dunia kampus ya Sobat...., Sering kali kita berkuliah dengan
tujuan utama mendapatkan pekerjaan yang terhormat. Pekerjaan terhormat seperti
apa.?, Ya mungkin karena saya anak Fakultas Syariah dan Hukum seperti Hakim,
Jaksa, Pengacara, ataupun Notaris, dll. Begitupun mungkin yang belajar di
jurusan ilmu lainnya juga ingin mengharapkan mendapatkan pekerjaan terhormat
setelah lulus menjadi sarjana. Kita sering menarik konklusi (kesimpulan) bahwa
"Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalo pada akhirnya hidup kita melarat
atau hanya menjadi seperti mereka yang tamatan SD, SMP, SMA". Sudah menjadi
lumrah kata-kata itu sehingga sangat enteng diucapkan, yang lebih sangat miris,
kata-kata itupun sering diucapkan oleh mereka para calon sarjana ataupun
intelektual yaitu Mahasiswa.
Seperti biasa kita selalu meninggi-ninggikan mereka yang mempunyai
kedudukan dan pekerjaan yang terhormat. Padahal sungguh sangat kontradiktif
dengan hakikat tujuan menuntut ilmu di
bangku perguruan tinggi jika orientasi akhir dari penyelesaian pendidikan
adalah mendapatkan pekerjaan yang layak. Toh, apa bedanya kita dengan mereka
yang tidak sampai belajar di perguruan tinggi dapat menjadi seorang milyader
maupun bisa menjadi pengusaha hebat yang mempunyai karyawan yang lulusan
sarjana berarti derajat kita lebih rendah dari mereka tersebut. Jika kita
berpikir tujuan dari mahasiswa belajar untuk mendapatkan pekerjaan, apa bedanya
lagi dengan tamatan SMA yang kemudian dapat bekerja menjadi PNS. Maka sudut
pandang kita melihat sejauh mana perbedaan kita sebagai Mahasiswa dengan mereka
yang bukan Mahasiswa adalah pola pikirnya. Jika pola pikir kita dirubah dari
yang awalnya tujuan menjadi mahasiswa supaya "Bekerja" rubah menjadi
"Berilmu". Jika kita merubah hal itu maka kita akan menikmati status
kita sebagai Mahasiswa. Menjadi lebih bersyukur dengan keadaan sebagai
Mahasiswa. Karena kita bisa terus berlanjut dalam mencari ilmu, karena banyak
mereka di luar sana yang ingin terus mencari ilmu tapi tidak bisa karena
terkendala keuangan, dan terpaksa harus bekerja. Kemudian, dengan status kita
menjadi Mahasiswa "Berilmu" untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT akan
meninggikan derajat kita sebagai manusia, sehingga akan terlihat perbedaan
mereka yang Mahasiswa sebagai penuntut ilmu dan mereka yang bukan Mahasiswa.
Sebagaimana Allah Berfirman : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ ( Q. S Al Mujadilah : 11).
Sejalan dengan firman Allah SWT itu, sesuai dengan tujuan kita
sebagai Mahasiswa yaitu untuk belajar. Belajar seperti apa yang dimaksud ya Sobat...?,
Apakah cuman belajar ilmu pengetahuan?, jika kita hanya belajar tentang ilmu
pengetahuan yang hanya berhubungan dengan dunia, maka derajat kita juga menjadi
rendah. Karena, banyak mereka yang pintar dan menguasai ilmu pengetahuan dan
duduk di kekuasaan pemerintahan tersandung perilaku maksiat yaitu Korupsi,
suap, maupun tindak kriminal. Maka, belajar ilmu pengetahuan saja sama dengan
kita terjun bebas dari pesawat tanpa menggunakan parasut. Ya, seperti tidak ada
pelindung kita untuk membawa ilmu pengetahuan kita menjadi aman seperti
parasut. Parasut yang dimaksud itu adalah Iman sobat....., oleh karena itulah
Allah SWT menyandingkan Iman dan Ilmu dalam meninggikan derajat Manusia. Karena
Ilmu tanpa Iman itu buta, tidak akan membuka mata untuk membedakan antara yang
baik dan buruk. Maka, Jika ingin menjadi seorang Mahasiswa yang ditinggikan
derajatnya oleh Allah SWT tidak cukup hanya "Berilmu" tapi harus
diiringin juga dengan "Beriman". Maka, Pola pikir dan Keseimbangan
Belajar "Ilmu" dan "Iman" merupakan tujuan akhir kita dalam
menjadi Mahasiwa yaitu menjadi manusia yang berilmu sekaligus beriman sebagai
usaha kita untuk mendapatkan derajat yang tinggi di mata Allah SWT semata. Oleh
karena itu, Benarlah bahwa dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan
di akhirat adalah dengan menjadi manusia yang berilmu dan beriman, Kata Imam
Syafi'i : "Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai
dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan
ilmu.“ Hemat saya, Menuntut Ilmu haruslah menjadi tujuan utama dari seorang
Mahasiswa, sedangkan setelah dari menuntut Ilmu menjadi Mahasiswa mendapatkan pekerjaan yang sesuai keinginan maka itu hanyalah bonus dari kerja keras kita dalam melakukan kewajiban sebagai Mahasiswa untuk belajar dan menuntut ilmu, yakinlah bahwa segala yang terjadi dalam hidup merupakan garis hidup yang sudah direncanakan Allah SWT dan segala usaha serta do'a yang baik pada akhirnya akan berpihak kepada kita. So, don't ever stop learning.
10-10-2019
RICO
Mantap bang
BalasHapusBagus artikelnyo
BalasHapusTerimakasih udh memotivasi
BalasHapusSama-Sama ��
BalasHapus