Sabtu, 12 Oktober 2019

Setelah Menjadi Mahasiswa : “Berilmu” atau “Bekerja



Sekolah tinggi-tinggi untuk mendapatkan pekerjaan  terhormat". Ya, Kata-kata itu sering kita jumpai di dunia kampus ya Sobat...., Sering kali kita berkuliah dengan tujuan utama mendapatkan pekerjaan yang terhormat. Pekerjaan terhormat seperti apa.?, Ya mungkin karena saya anak Fakultas Syariah dan Hukum seperti Hakim, Jaksa, Pengacara, ataupun Notaris, dll. Begitupun mungkin yang belajar di jurusan ilmu lainnya juga ingin mengharapkan mendapatkan pekerjaan terhormat setelah lulus menjadi sarjana. Kita sering menarik konklusi (kesimpulan) bahwa "Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalo pada akhirnya hidup kita melarat atau hanya menjadi seperti mereka yang tamatan SD, SMP, SMA". Sudah menjadi lumrah kata-kata itu sehingga sangat enteng diucapkan, yang lebih sangat miris, kata-kata itupun sering diucapkan oleh mereka para calon sarjana ataupun intelektual yaitu Mahasiswa.

Seperti biasa kita selalu meninggi-ninggikan mereka yang mempunyai kedudukan dan pekerjaan yang terhormat. Padahal sungguh sangat kontradiktif dengan hakikat  tujuan menuntut ilmu di bangku perguruan tinggi jika orientasi akhir dari penyelesaian pendidikan adalah mendapatkan pekerjaan yang layak. Toh, apa bedanya kita dengan mereka yang tidak sampai belajar di perguruan tinggi dapat menjadi seorang milyader maupun bisa menjadi pengusaha hebat yang mempunyai karyawan yang lulusan sarjana berarti derajat kita lebih rendah dari mereka tersebut. Jika kita berpikir tujuan dari mahasiswa belajar untuk mendapatkan pekerjaan, apa bedanya lagi dengan tamatan SMA yang kemudian dapat bekerja menjadi PNS. Maka sudut pandang kita melihat sejauh mana perbedaan kita sebagai Mahasiswa dengan mereka yang bukan Mahasiswa adalah pola pikirnya. Jika pola pikir kita dirubah dari yang awalnya tujuan menjadi mahasiswa supaya "Bekerja" rubah menjadi "Berilmu". Jika kita merubah hal itu maka kita akan menikmati status kita sebagai Mahasiswa. Menjadi lebih bersyukur dengan keadaan sebagai Mahasiswa. Karena kita bisa terus berlanjut dalam mencari ilmu, karena banyak mereka di luar sana yang ingin terus mencari ilmu tapi tidak bisa karena terkendala keuangan, dan terpaksa harus bekerja. Kemudian, dengan status kita menjadi Mahasiswa "Berilmu" untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT akan meninggikan derajat kita sebagai manusia, sehingga akan terlihat perbedaan mereka yang Mahasiswa sebagai penuntut ilmu dan mereka yang bukan Mahasiswa. Sebagaimana Allah Berfirman : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ ( Q. S Al Mujadilah : 11).

Sejalan dengan firman Allah SWT itu, sesuai dengan tujuan kita sebagai Mahasiswa yaitu untuk belajar. Belajar seperti apa yang dimaksud ya Sobat...?, Apakah cuman belajar ilmu pengetahuan?, jika kita hanya belajar tentang ilmu pengetahuan yang hanya berhubungan dengan dunia, maka derajat kita juga menjadi rendah. Karena, banyak mereka yang pintar dan menguasai ilmu pengetahuan dan duduk di kekuasaan pemerintahan tersandung perilaku maksiat yaitu Korupsi, suap, maupun tindak kriminal. Maka, belajar ilmu pengetahuan saja sama dengan kita terjun bebas dari pesawat tanpa menggunakan parasut. Ya, seperti tidak ada pelindung kita untuk membawa ilmu pengetahuan kita menjadi aman seperti parasut. Parasut yang dimaksud itu adalah Iman sobat....., oleh karena itulah Allah SWT menyandingkan Iman dan Ilmu dalam meninggikan derajat Manusia. Karena Ilmu tanpa Iman itu buta, tidak akan membuka mata untuk membedakan antara yang baik dan buruk. Maka, Jika ingin menjadi seorang Mahasiswa yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT tidak cukup hanya "Berilmu" tapi harus diiringin juga dengan "Beriman". Maka, Pola pikir dan Keseimbangan Belajar "Ilmu" dan "Iman" merupakan tujuan akhir kita dalam menjadi Mahasiwa yaitu menjadi manusia yang berilmu sekaligus beriman sebagai usaha kita untuk mendapatkan derajat yang tinggi di mata Allah SWT semata. Oleh karena itu, Benarlah bahwa dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat adalah dengan menjadi manusia yang berilmu dan beriman, Kata Imam Syafi'i : "Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu.“ Hemat saya, Menuntut Ilmu haruslah menjadi tujuan utama dari seorang Mahasiswa, sedangkan setelah dari menuntut Ilmu menjadi Mahasiswa mendapatkan pekerjaan yang sesuai keinginan maka itu hanyalah bonus dari kerja keras kita dalam melakukan kewajiban sebagai Mahasiswa untuk belajar dan menuntut ilmu, yakinlah bahwa segala yang terjadi dalam hidup merupakan garis hidup yang sudah direncanakan Allah SWT dan segala usaha serta do'a yang baik pada akhirnya akan berpihak kepada kita. So, don't ever stop learning.


10-10-2019
RICO

4 komentar:

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya” (HR At-Tirmidzi no 1162).

Komentarnya yang Sopan ya SOBAT...
Berdiskusi bisa melalui :
IG : rico.febriansyaah

Polemik Kesetaraan Gender dan Munculnya Kekerasan Berbasis Gender

Media Literasi Rico/Foto Kampanye Anti Kekerasan Gender Penulis : Rico Febriansyah/Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Kekerasan berbasi...

Tulisan Yang Terpopuler